This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 01 Desember 2016

LAPRAK MIKROBIOLOGI



MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI

Description: Description: D:\Picture\logo unsoed.jpg

Oleh :
Nama                       : Adah Ittikhadah                             (I1A015004)
                          Rima Santa Tertidemasi                 (I1A015011)
                          Zahratun Nisa Andriani                 (I1A015031)
                          Iqbal Syihabuddin                          (I1A015041)
                          Ida Suryani                                      (I1A015046)
                          Nada Syarifah                                 (I1A015094)
                          Puri Yuntami                                   (I1A015098)
                          Cici Intan Permatasari                   (I1A015110)
Rombongan                        : I
Kelompok                : 2
Asisten                     : Jodi Suryanggono
                                               Syafa’at Taufiqurrohman




LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI




KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Agar-agar adalah budaya nutrisi menengah yang direkomendasikan untuk penanaman mikroorganisme non-fastidious. Mikroorganisme butuh nutrisi, sumber energi dan kondisi lingkungan tertentu dalam rangka untuk menjadi dan berkembang biak. Media kultur digunakan di laboratorium untuk penanaman mikroorganisme menyediakan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan .Umumnya nutrisi agar-agar adalah sebuah media yang digunakan untuk tumbuh bakteri dalam laboratorium.Ini adalah dasar yang terdiri dari peptone sederhana dan ekstrak daging sapi. Seperti yang yang tersedia media kultur ini cukup mahal , diperlukan untuk menemukan alternatif media atau mengurangi jumlah agar-agar supaya menambah media kultur selama penyusunan fasilitas dalam laboratorium (Arulanantham, 2015).
Dalamlaboratorium mikrobiologi kultur media sangat penting untuk isolasi, pengujian sifat-sifat phisis, dan biokhemis bakteria serta untuk diagnosa suatu penyakit (Dwidjoseputro, 1998).
Media pertumbuhan dapat dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu: medium berdasarkan sifat fisiknya yang terdiri dari medium padat, medium setengah padat atau semi solid, dan medium cair. Selanjutnya medium berdasarkan komposisinya terdiri dari medium sintetis, semi sintetis dan non-sintetis. Yang ke-tiga medium berdasarkan fungsi, terdiri dari medium umum, medium selektif, medium diferensial, medium uji dan medium diperkaya (Lay, 1994).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan di berbagai media baik media cair, semi padat, atau padat. Contoh dari media cair adalah kaldu. Kekeruhan yang terjadi di dalamnya diakibatkan karena pertumbuhan mikroorganisme. Apabila media pertumbuhannya menumpuk diatas tabung, maka pertumbuhannya terlihat seperti partikel, sebaliknya jika pertumbuhan ini menumpuk di bagian dasar tabung, maka akan terlihat seperti tumpukan sedimen. Kadang-kadang pertumbuhan dalam kaldu merupakan gabungan dari sedimen dan partikel (Lay, 1994).
Media padat diperoleh dengan menambahkan media agar. Agar tersebut berasal dari ganggang merah (Dwidjosapoetro, 1998). Agar digunakan sebagai bahan pemadat, karena tidak diuraikan mikroorganisme, membeku pada suhu 15o-20o C dan mencair pada sekitar 45o C. Kandungan agar sebagai bahan pemadat dalam media adalah 1,5-2 % (Lay, 1994).
Media biakan yang berisi agar dalam tabung seringkali ditempatkan dalam posisi tegak dan miring. Selain di dalam tabung, media yang berisi agar juga ditempakan dalam cawan petri. Sehingga, tersedia permukaan yang lebih luas untuk pertumbuhan mikrooganisme. Media sintetik sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroba (Frobisher, 1968).
Medium sintetik itu umumnya dibuat secara eksperimental. Medium ini tidak menimbulkan zat-zat penolak, apabila masuk tubuh hewan dan manusia. Selanjutnya, medium sintetik itu berguna sekali sebagai medium dasar penyelidikan macam-macam vitamin, asam amino, dan lain-lain. Penyelidikan tentang ada tidaknya zat-zat tertentu dengan menggunakan mikroorganisme itu disebut analisis jasi atau biossay (Dwidjoseputro, 2003).
Media non sintetik menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam. Bahan-bahan ini biasanya tidak mengandung bahan kimiawi secara rinci. Beberapa contoh bahan yang sering digunakan dalam media non sintetik adalah ekstrak daging, pepton, ekstrak ragi, dan kaldu daging. Seringkali media ini ditambahkan darah, serum, asam amino atau nukleosida. Bahan-bahan ini diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya (Frobisher, 1968).

LEAFLET



LEAFLET
A.  Pengertian
Leaflet adalah lembaran atau kertas kecil yang dilipat mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada khalayak umum mengenai suatu hal atau peristiwa. Isi informasi dapat berbentuk kalimat maupun gambar, atau kombinasi (Fitriani, 2013).
Leaflet merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling populer. Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri (Padri, 2011).
sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiatSubk45iN0dmh-C2QkFXoT3jKi9LPc9VIXCveS76gSNIStRCFSKiMrQIPlL1aVwe59bQjSHTR1wm7yqMZyMQK0DHiXFxbuv8CrMUtucdR-tAz3qEpYhtJ3b8GTsktnT1-CRaUhZrFcY/s1600/SAP+2.jpg

MAKALAH EPIDEMIOLOGI SKRINING



TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI
SKRINING
Disusun Oleh:
Adah Ittikhadah         I1A015004
Indriani                       I1A015014
Erina Indriani              I1A015036
Silvy Amalia               I1A015040
Devita Anggraeni        I1A015104
Ramon Buano             I1A015126
Arya Adhi N               G1B013044
Dosen Pengampu:
Devi Octaviana S.KM, M.Si.




KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
I.       PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Berbagai jenis penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular sekarang banyak bermunculan. Banyak pula penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup sehingga timbul penyakit baru. Beberapa penyakit bersifat kronis sehingga dapat membahayakan kesehatan dan mempunyai beberapa kaitan dengan mental emosionalnya.
Saat ini perhatian penyakit tidak menular semakin meningkat karena frekuensi kejadiannya pada masyarakat semakin tinggi. Dari sepuluh penyebab utama kematian, dua diantaranya adalah penyakit tidak menular. Keadaan ini terjadi di dunia, baik di Negara maju maupun Negara dengan ekonomi rendah dan menengah (Putri dan Isfandiari, 2013).
Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkepanjangan dan jarang sembuh sempurna. Walaupun tidak semua penyakit mengancam jiwa, tetapi akan menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan komunitas secara keseluruhan. Penyakit kronis akan menyebabkan masalah medis, sosial dan psikologis yang akan membatasi aktifitas manusia sehingga akan menyebabkan penurunan quality of life (Yenny dan Herwana, 2006).